Universitas Widya Kartika (UWIKA) melepas 12 mahasiswanya untuk belajar di Chongqing China pada Jumat, 30 Agustus 2013 di Ruang 311 kampus UWIKA. Mereka berkesempatan mencicipi untuk menuntut ilmu di Negeri Tirai Bambu tersebut lantaran memperoleh beasiswa studi. Hal itu tak lepas dari kerjasama yang telah terjalin antara UWIKA dengan Pemerintah China, khususnya dengan Chongqing Normal University.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa dilepas langsung oleh Rektor Uwika Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si. Mereka adalah Amelia Elviani, Muharto Stephani Tan, Joice Irmawati, Jessy Amelia Desun, Jessica Devi Christianto, dan Melly Christiawan. Ada juga Yesinia Ratulado, Yessy Chandra, Tenny Panjaya Poa, Jessica Novia Gunawan, Muharto Felicia Tan, serta Valentina Elisabet Samuel. UWIKA juga mengundang para orang tua mahasiswa tersebut. hal ini merupakan sebuah apresiasi terhadap prestasi yang telah diraih.
Dalam sambutannya, Rektor berharap mahasiswa bisa memanfaatkan dengan sungguh-sungguh. “Sebab, penerima beasiswa ini adalah orang-orang pilihan. Jadi, belajarnya juga harus benar agar kelak dapat menjadi pengajar Bahasa Mandarin yang handal,” katanya.
Menurut Dr. Murpin, beasiswa ini merupakan apresiasi terhadap prestasi yang diraih para mahasiswanya. Mereka terpilih lantaran mencatat nilai IPK tertinggi dan memiliki skill dalam bidang non-akademis yang baik. Seleksi wajib yang mesti dilalui adalah nilai IPK minimal 3,5. Selain itu, mereka dituntut langsung mempraktekan ilmu bahasa Mandarin yang dipelajari. Tidak hanya kali ini, kerjasama bersama pemerintah China telah menjadi komitmen UWIKA setiap tahun. Tahun ini adalah tahun ke lima.
Tujuan utama beasiswa studi ini adalah memberikan pengalaman baru. Mahasiswa diharapkan bisa merasakan bagaimana suasana, iklim, budaya masyarakat China. Sehingga, apa yang dipelajari lebih bisa diterapkan secara aplikatif.
“Kami berharap, anak-anak semakin termotivasi dan menyerap berbagai ilmu di China dengan sangat maksimal, untuk di bawa ke Indonesia dan dibagikan ilmunya kepada orang-orang sekitar,” terangnya.
Dr. Murpin juga berpesan, sebagai perwakilan kampus, mahasiswa harus bisa menjaga sikap dan perilaku. Sebab, setiap tindak-tanduk yang dilakukan tidak sekadar dipandang sebagai pribadi, tapi juga institusi. “Bisa jadi, masyarakat di sana akan memandang Indonesia dari para mahasiswa ini. Oleh sebab itu, mohon dijaga betul agar tidak menimbulkan persepsi negative,” tandasnya. Acara pelepasan sendiri dimeriahkan dengan sejumlah performance dan sharing dari penerima beasiswa sebelumnya.
Kaprodi Bahasa Mandarin Ong Peter Leonardo, B.A., M.Ed, menambahkan, belajar bahasa itu akan lebih afdol kalau tahu bagaimana bahasa tersebut digunakan dalam bersosialisasi sehari-hari. Sehingga akan lebih muda memahami pemakaian istilah atau kata-kata pergaulan.
“Sudah 122 mahasiswa kami yang pernah berangkat studi ke China. Setiap angkatan yang berangkat juga dituntut untuk membawa budaya asli Indonesia untuk dipamerkan disana. Untuk tahun ini, mereka akan menampilkan tari dari Papua, yakni Sajojo,” imbuhnya.
Nantinya, setelah menjalani perkuliahan hingga semester empat di Uwika, mereka melanjutkan perkuliahan selama dua tahun di Chongqing Normal University. “Di sana mereka juga mengerjakan skripsi masing-masing. Selain itu, mahasiswa dapat merasakan suasana, iklim, budaya masyarakat China,” pungkas Peter.